Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | Mengenal e-SIM Apple Watch 3 dan Kesiapannya di Indonesia

Mengenal e-SIM Apple Watch 3 dan Kesiapannya di Indonesia

Kontak Perkasa - Apple Watch 3 mulai dijual resmi hari ini, Jumat (22/9/2017) di beberapa negara. Salah satu keunggulan jam pintar ini adalah mampu terkoneksi jaringan seluler.

Kemampuan tersebut dimungkinkan karena Apple menyematkan teknologi e-SIM pada perangkat anyarnya tersebut. Sehingga Apple Watch tidak perlu bergantung lagi dengan iPhone saat digunakan.

Bicara soal e-SIM sendiri merupakan kartu SIM elektronik. Seperti namanya, ini akan menggantikan kartu SIM fisik yang banyak digunakan smartphone saat ini.

Dilansir dari Trusted Reviews, Jumat (22/9/2017), pengaplikasian e-SIM pertama kali dilakukan pada Samsung Gear S2 3G pada 2016. Dipakainya teknologi ini di Apple Watch 3 membuat pengadopsian e-SIM diyakini semakin besar ke depannya.

Salah satu manfaat e-SIM adalah ukurannya sangat kecil. Bahkan lebih kecil dari Nano SIM yang digunakan iPhone dan banyak smartphone lain dewasa ini. Alhasil membuatnya sangat cocok digunakan untuk gadget berukuran kecil dan tak memiliki ruang untuk kartu SIM fisik, seperti contohnya smartwatch.

e-SIM dibuat tertanam dalam perangkat dan tidak dapat dibongkar pasang. Kendati demikian pengguna masih bisa berganti operator lewat software khusus. Tentu ini akan menguntungkan ketika travelling, karena lebih mudah terkoneksi jaringan lokal. Jadi tidak perlu membayar mahal untuk biaya roaming.

Khusus e-SIM di Apple Watch 3, pengguna dapat berbagi nomor yang dipakai pada iPhone. Singkatnya satu nomor bisa dipakai oleh dua perangkat secara bersamaan.

Indonesia Siap e-SIM?

Saat ini memang baru jam pintar yang mengadopsi e-SIM. Tapi bukan tidak mungkin, ke depan, ponsel-ponsel akan menggunakan teknologi yang sama.

GSMA sebagai organisasi yang mewakili operator di dunia telah mengumumkan standar untuk jenis baru SIM ini. Sejumlah operator seluler dunia bahkan telah menyediakan layanan ini bagi pelanggannya.

Salah satunya, Optus, operator seluler Australia ini sudah menghadirkan layanan e-SIM. Khusus Apple Watch 3, Optus memberlakukan tarif AUD 5 atau sekitar Rp 53 ribu per bulan untuk layanan berbagi nomor. Jika pelanggannya melakukan pendaftaran sebelum 31 Desember, mereka akan mengratiskan layanan e-SIM tersebut selama enam bulan.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Sejumlah operator seluler di Tanah Air telah menyatakan kesiapannya akan teknologi e-SIM.

"Tentunya sebagai operator yang aktif membangun ekosistem digital di Indonesia, Telkomsel terus berinovasi dan siap mengikuti pekembangan teknologi terkini. Tapi kami menunggu terlebih dulu kebijakan/regulasi akan hal tersebut dari pemerintah," kata Adita Irawati, VP Corpcomm Telkomsel saat dihubungi detikINET.

Senada dengan Adita, GM Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih menyatakan hal yang sama. Pihaknya pun siap menyediakan teknologi e-SIM dan menunggu regulasi pemerintah.

"XL sudah melakukan review atas teknologi e-sim ini, sebagai upaya persiapan untuk mengadopsi perkembangan teknologi terbaru. Selanjutnya kami menunggu regulasi dari pemerintah," kata perempuan yang kerap disapa Ayu itu.

Hal yang sama diungkap Corporate and Marketing Communications Tri, Arum K. Prasodjo. Tri Indonesia juga siap akan teknologi e-SIM. Namun mereka menuggu regulasi pemerintah karena ini terkait data pengguna.

"Secara teknologi tentu kami siap. Tapi yang jadi perhatian adalah data pelanggan. Pada SIM Card fisik, data pelanggan operator yang simpan. Nah pada e-SIM nanti seperti apa. Jadi menunggu peraturan dari Kenkominfo terlebih dulu," kata Arum saat dihubungi detikINET.

Sementara itu, saat ditanyakan soal e-SIM pada pihak Kominfo, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail belum bisa menjawabnya. "Saya belum bisa jawab sekarang. Karena harus kami pelajari dulu implikasi dan detail teknisnya," ujarnya.

Jadi kita tunggu saja teknologi e-SIM hadir di Indonesia. Kemungkinan tidak lama lagi, mengingat para operator di Tanah Air sudah siap dengan teknologi ini. Tinggal menunggu aturan dari pemerintah saja.