Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | Kemenperin Dorong 4.000 UKM 'Go online'

Kemenperin Dorong 4.000 UKM 'Go online' .

Kontak Perkasa - Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih menargetkan ada lebih banyak pelaku UMKM yang merambah ranah online.

Tahun ini, Gati menargetkan ada 4.000 pelaku UMKM yang memasarkan produk online, terutama merambah marketplace. Untuk mencapai target tersebut, Kemenperin berencana menambah program edukasi melalui program e-smart di tahun 2018 yang sudah berjalan sejak tahun lalu.

"Kita 2018 akan tingkatkan workshop IKM. Yang jualan di marketplace jadi 4.000 targetnya," ucap Gati saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/1).

Baca juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

Program ini nantinya akan menyasar pelaku UMKM di segmen menengah. Alasannya, lantaran segmen ini lebih mudah diberikan edukasi dan memiliki kemampuan mumpuni dalam menyerap informasi.

Terkait rencana untuk merangkul lebih banyak UMK ke ranah marketplace diharapkan membantu pemerintah mengumpulkan lebih banyak data.

Nantinya, Kemenperin menargetkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk membina UKM dan mengolah informasi yang terkumpul. "Sebenernya yang kita sasar adalah informasinya. Nanti kita punya AI. Apa-apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membina IKM nya supaya punya daya saing dengan yang lain," jelasnya.

Baca juga : Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018

Sejauh ini, Gati menyebut pemerintah tidak memiliki kemampuan memetakan UMKM yang tersebat di seluruh Indonesia. Hal inilah yang menrutnya menjadi salah satu kesulitan saat membuat kebijakan dan regulasi untuk membantu pelaku UMKM 'naik kelas'.

"Saya ngga punya data. 2017 kita punya data 1.700 produsennya, itu udah pasti. Sebelumnya kita kerjasama punya data 700 ribu. Tapi kalau ditodong by nama by address (jumlah UMKM), saya jawab nanti-nanti," ucapnya menambahkan.

Baca juga : Bisnis Investasi Masih Menarik Tahun 2018

Pemerintah menargetkan tujuh komoditas yang dibuat oleh pelaku UMKM yang dinilai berkontribusi besar terhadap PDB Indonesia. Ketujuh sasaran komoditas yaitu makanan, logam (komponen), herbal, furnitur, kerajinan tangan, fesyen, dan kosmetik.