Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Pemerintah Diramalkan Sunat Lagi Belanja Negara Rp80 Triliun

Kontak Perkasa Futures - Pemerintah diproyeksi akan memangkas belanja negara tahun ini dikisaran Rp50 triliun hingga Rp80 triliun. Pemangkasan belanja seiring penerimaan pajak yang diperkirakan hanya tumbuh 8 - 10 persen, dibawah target pemerintah tahun ini yang menetapkan kenaikkan sebesar 17 persen.

Riset Mandiri Sekuritas memperkirakan, dengan proyeksi penerimaan dan belanja negara tersebut, defisit akan melebar dari target saat ini sebesar 2,4 persen menjadi 2,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Tahun ini, pemerintah menargetkan belanja negara sebesar Rp2.080,5 triliun, sedangkan penerimaan negara ditargetkan sebesar Rp1.750,3 triliun. Adapun defisit APBN ditargetkan berada dikisaran 2,4 persen dari PDB atau sebesar Rp330.2 triliun.

"Kalaupun ada risiko pemangkasan. Pemangkasannya manageable (terkelola) karena kalau dipangkas pun, potensi realisasinya sama seperti realisasi rata-rata belanja negara 2001-2016 di 96 persen dari target," ujar Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putro Rinaldy kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/4). 

Disamping itu, belanja pemerintah tersebut juga diproyeksi tetap naik sebesar 8 persen dibanding tahun lalu. Kenaikan tersebut lebih tinggi dari realisasi belanja tahun lalu yang naik 3 persen dibanding tahun sebelumnya.

Adapun hingga Februari 2017, realisasi belanja tersebut baru mencapai 10,8 persen dari target atau sekitar Rp225,6 triliun. Realisasi belanja terbesar masih berasal dari belanja pegawai sebesar Rp51,7 trilun atau 15,1 persen dari target tahun ini Rp343,3 triliun. Sedangkan belanja modal baru terserap sebesar Rp5 triliun atau 2,6 persen dari target.

Sementara itu, penerimaan negara hingga Februari 2017 tercatat Rp170,1 triliun atau 9,7 persen dari target tahun ini. Sementara itu, defisit APBN hingga Februari 2017 tercatat sebesar Rp55,5 triliun atau 0,4 persen terhadap PDB.

Kemungkinan pemangkasan belanja negara dijelaskan Leo seiring dengan penerimaan pajak yang diproyeksi berada dikisaran 8 persen-10 persen. Penerimaan tersebut berada dibawah target penerimaan perpajakan yang diharapkan meningkat sebesar 17 persen.

Proyeksi penerimaan perpajakan tersebut pun sudah mencakup penerimaan pajak amnesti pajak dan potensi perpajakan dari deklarasi aset amnesti pajak.  CNNIndonesia.com.