Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Pasokan Berlimpah Ruah, Harga Minyak Dunia Melorot

Kontak Perkasa - Harga minyak dunia melorot dua persen pada hari Selasa waktu Amerika Serikat setelah peningkatan produksi dari produsen utama. Padahal, kepatuhan negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Countries/OPEC) dan mitranya untuk memangkas produksi juga cukup tinggi.

Dikutip dari Reuters, Rabu (21/6), tingkat kepatuhan negara-negara OPEC dan non-OPEC dalam pemangkasan produksi mencapai titik tertinggi pada bulan lalu, di mana realisasinya mencapai 106 persen dari target 1,8 juta barel per hari. Meski begitu, suplai minyak OPEC malah meningkat seiring perbaikan produksi di Libya dan Nigeria, dua negara yang memang dikecualikan dari kebijakan tersebut.

Produksi minyak Libya meningkat lebih dari 50 ribu barel per hari ke angka 885 ribu barel per hari setelah perusahaan minyak nasionalnya menyelesaikan sengketa dengan perusahaan Jerman, Wintershall.

Sementara itu, pasokan minyak dari Nigeria juga meningkat. Ekspor minyak jenis Bonny Light dari Nigeria diramal bisa menyentuh 226 ribu barel per hari pada Agustus 2017 atau naik dari 164 ribu barel per hari pada Juli.
Jelang laporan persediaan minyak AS, analis memperkirakan bahwa persediaan minyak turun 2,1 juta barel per hari pekan lalu. Sementara, bensin diperkirakan akan bertambah 400 ribu barel per hari.

Akibatnya, harga Brent LCOc1 ditutup melemah US$0,89 per barel ke angka US$46,02 per barel. Sementara, harga West Texas Intermediate (WTI) ditutup melemah US$0,97 per barel ke angka US$43,23 per barel.

Adapun, kedua harga patokan tersebut mengalami titik terendah di tahun ini. Bahkan, harga WTI dianggap yang terendah sejak September tahun lalu.

Kedua harga minyak tercatat melemah lebih dari 15 persen sejak akhir Mei ketika OPEC, Rusia, dan produsen lainnya memperpanjang kebijakan pemangkasan produksi hingga akhir Maret 2018 mendatang.

Harga minyak sedikit membaik pasca perdagangan setelah American Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan persediaan minyak. Namun, harga minyak kembali menyerah setelahnya.
 
CNNindonesia.com