Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | Fakta di Balik Perombakan Direksi Garuda

Fakta di Balik Perombakan Direksi Garuda

Kontak Perkasa - Bongkar pasang perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terjadi belakangan ini. Beberapa yang masih hangat ialah perombakan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).

Rupanya, bongkar pasang direksi tak berhenti pada perusahaan tersebut. Selaku pemegang saham Kementerian BUMN kembali merombak direksi perusahaan pelat merah.

Kali ini perombakan terjadi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Direksi dan komisaris maskapai pelat merah ini diganti.

Lantas, siapa saja yang diganti? Apa saja target pengurus baru?

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia(Persero) Tbk menyetujui perubahan pengurus perseroan. Dalam RUPSLB, Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury digantikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau biasa disapa Ari Askhara.

"Intinya formasi sudah dapat persetujuan pemegang saham, dan diskusi kami sebelumnya. Terima kasih dukungan pemegang saham, kami manajemen baru mengucapkan terima kasih manajemen lama," kata Ari Askhara usai RUPSLB di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Rabu (12/9/2019).

Baca juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

Selanjutnya, Ari juga mengucapkan terima kasih kepada serikat pekerja yang mendukung adanya perubahan lebih baik.

"Kami sangat terima kasih para pegawai dan serikat pekerja, APG yang terus mendukung kami melakukan perubahan dengan perubahan yang lebih baik," ujarnya.

Sebelumnya, Ari Askhara menjabat Direktur Utama PT Pelindo III. Meski demikian, Ari Askhara bukan nama baru di Garuda Indonesia. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia.

Mengutip laman Pelindo, Ari Askhara lahir di Jakarta 13 Oktober 1971. Dia menyelesaikan pendidikan sarjananya (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Setelah itu, dia melanjutkan studinya di Pascasarjana (S2) Administrasi Bisnis Jurusan International Finance di Universitas Indonesia.

Sepanjang kariernya, Ari Askhara pernah menduduki sejumlah posisi penting. Beberapa posisi itu di antaranya, Direktur Keuangan Pelindo III, Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan Head of Natural Resources ANZ Bank Indonesia.

Ari juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Artinya, Garuda Indonesia bukan perusahaan yang asing bagi Ari.

Terakhir, Ari Askhara menjabat sebagai Direktur Utama Utama Pelindo III. Kariernya sebagai orang nomor satu di Pelindo III dimulai pada 4 Mei 2017.

Pengangkatan Ari sebagai bos Pelindo III berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No: SK-89/MBU/5/2017 tanggal 4 Mei 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menyetujui perubahan direksi dan komisaris perseroan. Dalam RUPSLB ini, Direktur Utama dan Komisaris Utama diganti.

RUPSLB menyetujui penunjukan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra sebagai Direktur Utama menggantikan Pahala N Mansury yang menjabat sejak April 2017. Lalu, memberhentikan dengan hormat Pahala N Mansury sebagai Direktur Utama. Beberapa direksi lainnya juga diganti.

Selain itu RUPSLB juga memberhentikan dengan hormat Jusman Sfafii Djamal sebagai Komisaris Utama dan menunjuk Agus Santoso sebagai Komisaris Utama sekaligus Independen.

Lebih lanjut, RUPSLB yang terselenggara di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta ini dihadiri oleh pemegang 223.202.122.369 lembar saham atau 89,6% dari keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia.

Berikut susunan direksi dan komisaris terbaru Garuda Indonesia:

-Direksi

Direktur Utama: I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra

Direktur Niaga: Pikri Ilham Kurniansyah

Direktur Kargo & Pengembangan Usaha: Muhammad Iqbal

Direktur Keuangan & Manajemen Resiko: Fuad Rizal

Direktur Human Capital: Heri Akhyar

Direktur Operasi: Bambang Adisurya Angkasa

Direktur Teknik: I Wayan Susena

Direktur Layanan: Nicodemus Panarung Lampe

-Komisaris

Komisaris Utama/Independen: Agus Santoso

Komisaris Independen: Ismerda Lebang

Komisaris Independen: Herbert Timbo P Siahaan

Komisaris: Muzaffar Ismail

Komisaris: Doni Oskaria

Komisaris: Chairal Tanjung

Komisaris: Luky Alfirman

I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara resmi menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ari menjadi bos Garuda setelah mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Ari pun langsung memaparkan visi dan misinya, di antaranya menekan kerugian Garuda Indonesia hingga US$ 100 juta atau Rp 1,45 triliun (kurs Rp 14.500) tahun ini.

"Kami bertekad untuk mengurangi loss hingga akhir 2018, tidak besar tapi kita targetkan di bawah US$ 100 juta minimum. Kita kerja keras dengan melibatkan semua pegawai, serikat, stakeholder, regulator. Kita juga minta diskusi dengan manajemen lama," kata dia usai RUPSLB di Kantor Garuda Indonesia Tangerang, Banten, Rabu (12/9/2018).

Kemudian, melakukan transformasi dari sisi sumber daya manusia (SDM), sehingga pelayanan kepada penumpang meningkat.

"Fokus kami, kepada satu transformasi human capital, dari sisi servis bagaimana membuat para pegawai itu happy dan membuat layanan atau meningkatkan pelayanan customer," ujarnya.

Selanjutnya, dirinya akan mendorong peningkatan pendapatan Garuda Indonesia melalui optimalisasi rute. Lalu, dengan memperbaiki struktur-struktur biaya.

"Enhance revenue, kita harus membuat channel baru, improve hal-hal yang sudah ada, dan meneruskan hal-hal baik," ujarnya.

"Redifine cost structure kita harus lihat satu-persatu produk kita, Garuda pelanggan kita cukup tersegmentasi, tapi produk kita hanya satu harus kita ubah dan perbaiki," tutupnya.

Dia mengatakan, cara yang dilakukan untuk menekan rugi ialah melakukan negosiasi ulang terkait sewa pesawat.

"Pasti kita akan merenegoisasi khususnya untuk existing flight, narrow body dan wide bodyuntuk memperpanjang masa sewa. Jadi cost per month-nya akan turun," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Tangerang, Banten, Rabu (12/9/2018).

Meski begitu, dia belum bisa menargetkan berapa besar dampak dari negosiasi ulang tersebut.

"Saya belum punya gambaran, tapi biasanya mereka nggak bisa banyak turunnya minimum 10-20%," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam sebulan ini akan fokus melakukan negosiasi ulang pada tiga pemilik pesawat (lesser). Jumlah tersebut memang tidak banyak, namun dia mengatakan, terpenting ialah menekan biaya perseroan.

"Fokus dalam sebulan ini tiga lesser besar, nggak usah terlalu banyak tapi kita fokus yang memberikan impact signifikan kepada costkita," ujarnya.

Selain itu, Garuda Indonesia juga akan mencari rute-rute potensial untuk mendorong kinerja.

"Yang pasti bagaimana meningkatkan pariwisata, ceruk-ceruk pasar di China, Jepang saya lihat data Jepang cukup bagus, tiga minggu lalu saya ke Jepang saya coba first class penuh semua. Sekarang trust, karena penumpang Jepang senangnya detail dan komitmen," tutupnya.

I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara resmi menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Ari menjadi bos Garuda setelah mendapat restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Ari pun langsung memaparkan visi dan misinya, di antaranya menekan kerugian Garuda Indonesia hingga US$ 100 juta atau Rp 1,45 triliun (kurs Rp 14.500) tahun ini.

"Kami bertekad untuk mengurangi loss hingga akhir 2018, tidak besar tapi kita targetkan di bawah US$ 100 juta minimum. Kita kerja keras dengan melibatkan semua pegawai, serikat, stakeholder, regulator. Kita juga minta diskusi dengan manajemen lama," kata dia usai RUPSLB di Kantor Garuda Indonesia Tangerang, Banten, Rabu (12/9/2018).

Baca juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik

Kemudian, melakukan transformasi dari sisi sumber daya manusia (SDM), sehingga pelayanan kepada penumpang meningkat.

"Fokus kami, kepada satu transformasi human capital, dari sisi servis bagaimana membuat para pegawai itu happy dan membuat layanan atau meningkatkan pelayanan customer," ujarnya.

Selanjutnya, dirinya akan mendorong peningkatan pendapatan Garuda Indonesia melalui optimalisasi rute. Lalu, dengan memperbaiki struktur-struktur biaya.

"Enhance revenue, kita harus membuat channel baru, improve hal-hal yang sudah ada, dan meneruskan hal-hal baik," ujarnya.

"Redifine cost structure kita harus lihat satu-persatu produk kita, Garuda pelanggan kita cukup tersegmentasi, tapi produk kita hanya satu harus kita ubah dan perbaiki," tutupnya.

Dia mengatakan, cara yang dilakukan untuk menekan rugi ialah melakukan negosiasi ulang terkait sewa pesawat.

"Pasti kita akan merenegoisasi khususnya untuk existing flight, narrow body dan wide bodyuntuk memperpanjang masa sewa. Jadi cost per month-nya akan turun," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Tangerang, Banten, Rabu (12/9/2018).

Meski begitu, dia belum bisa menargetkan berapa besar dampak dari negosiasi ulang tersebut.

"Saya belum punya gambaran, tapi biasanya mereka nggak bisa banyak turunnya minimum 10-20%," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam sebulan ini akan fokus melakukan negosiasi ulang pada tiga pemilik pesawat (lesser). Jumlah tersebut memang tidak banyak, namun dia mengatakan, terpenting ialah menekan biaya perseroan.

"Fokus dalam sebulan ini tiga lesser besar, nggak usah terlalu banyak tapi kita fokus yang memberikan impact signifikan kepada costkita," ujarnya.

Selain itu, Garuda Indonesia juga akan mencari rute-rute potensial untuk mendorong kinerja.

"Yang pasti bagaimana meningkatkan pariwisata, ceruk-ceruk pasar di China, Jepang saya lihat data Jepang cukup bagus, tiga minggu lalu saya ke Jepang saya coba first class penuh semua. Sekarang trust, karena penumpang Jepang senangnya detail dan komitmen," tutupnya.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara menargetkan menekan rugi perseroan di bawah US$ 100 juta tahun ini. Untuk meraih target itu, dia mengatakan akan memperbaiki struktur biaya perseroan.

"Cost structure maksudnya bagaimana kita me-redefine pelanggan Garuda itu diberikan cost structure yang berbeda, contoh, ATR dengan cost structure Garuda dengan level standar Garuda seperti saat ini itu harus di-review atau diubah," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Tangerang, Banten, Rabu (12/9/2018).

Kemudian, dirinya berjanji akan meningkatkan pendapatan perseroan. Ari mengatakan, akan mencari rute-rute baru serta akan meminta regulator membuka slot untuk Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Enhance revenue, kita harus melihat ceruk-ceruk yang baru, di China Jepang, dan untuk umrah khususnya charter, rute-rute domestik yang memang sebelumnya dimiliki pesaing. Saya berharap regulator bisa mendapatkan satu slot, minimum satu atau dua di Halim karena kita bisa bersaing dengan pesaing," jelasnya.

Selain itu, Ari berjanji membuat karyawan merasa senang bekerja di Garuda Indonesia.

"Bagaimana kita membuat perubahan-perubahan sehingga pegawai merasa di-wongke (dimanusiakan), karena kita akan membuat menjadi happy tanpa harus menaikkan remunerasi," ujarnya.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara menargetkan menekan rugi perseroan di bawah US$ 100 juta tahun ini. Untuk meraih target itu, dia mengatakan akan memperbaiki struktur biaya perseroan.

"Cost structure maksudnya bagaimana kita me-redefine pelanggan Garuda itu diberikan cost structure yang berbeda, contoh, ATR dengan cost structure Garuda dengan level standar Garuda seperti saat ini itu harus di-review atau diubah," kata dia usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Tangerang, Banten, Rabu (12/9/2018).

Kemudian, dirinya berjanji akan meningkatkan pendapatan perseroan. Ari mengatakan, akan mencari rute-rute baru serta akan meminta regulator membuka slot untuk Garuda Indonesia di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Enhance revenue, kita harus melihat ceruk-ceruk yang baru, di China Jepang, dan untuk umrah khususnya charter, rute-rute domestik yang memang sebelumnya dimiliki pesaing. Saya berharap regulator bisa mendapatkan satu slot, minimum satu atau dua di Halim karena kita bisa bersaing dengan pesaing," jelasnya.

Selain itu, Ari berjanji membuat karyawan merasa senang bekerja di Garuda Indonesia.

"Bagaimana kita membuat perubahan-perubahan sehingga pegawai merasa di-wongke (dimanusiakan), karena kita akan membuat menjadi happy tanpa harus menaikkan remunerasi," ujarnya.