Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Sektor Logistik Dongkrak Penjualan Kendaraan Komersial

 Sektor Logistik Dongkrak Penjualan Kendaraan Komersial


Kontak Perkasa Futures - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut penjualan kendaraan komersial pada awal tahun ini meningkat ditopang oleh melonjaknya kebutuhan logistik.

Berdasarkan data penjualan yang diolah Gaikindo, penjualan ritel kendaraan komersial pada Maret 2021 tercatat sebanyak 18.404 unit atau meningkat 18,39 persen dari penjualan Februari 2021, yakni 15.544 unit.

Sedangkan, secara akumulasi penjualan kuartal I 2021 tercatat sebanyak 49.375 unit atau setara 27,7 persen dari total pangsa pasar.

Gaikindo menyebut salah satu agen pemegang merek dagang Isuzu pada Maret 2021 mencatat penjualan ritel sebanyak 2.165 unit atau bertumbuh 19,34 persen dibandingkan Februari 2021, yaitu sebanyak 1.814 unit.

Sementara, untuk penjualan Januari-Maret 2021, tercatat total penjualan sebanyak 5.825 unit atau menguasai 3,3 persen pangsa pasar dengan pertumbuhannya sebesar 10,8 persen.

"Angka tersebut lebih baik dibandingkan posisi year to date Maret 2020 yang berada di kisaran 5.255 unit atau 2,4 persen dari pangsa pasar," jelas Gaikindo seperti dikutip dari rilis, Selasa (13/4).

Tidak hanya ditopang oleh kebutuhan logistik di era pandemi, Gaikindo juga menyatakan bahwa relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) turut menggairahkan penjualan mobil dalam di negeri.

Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik

Pada Maret, catatan ritel penjualan mobil meningkat 65,1 persen dibanding Februari. Seluruh anggota Gaikindo menjual kendaraan secara ritel sebanyak 77.511 unit dan wholesales 84.910 unit pada Maret.

Ritel naik 65,1 persen sedangkan wholesales naik 72,6 persen dibanding Februari. "Ini mendukung, jadi programnya berhasil, itu yang kita harapkan," ucap Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo saat dihubungi, Senin (12/4).

Menurut Kukuh, relaksasi PPnBM yang dimulai 1 Maret merupakan momen yang pas. Dia menganggap program dari pemerintah ini sebagai faktor 'gas' untuk memajukan industri otomotif saat Indonesia sedang dilanda faktor 'rem'.

"Justru momennya ya pas, ini kan gas sama rem. PPnBM ini kan gasnya, kan kita rem juga ada protokol kesehatan, itu masih berlangsung. Di satu sisi kan ada kecenderungan tren menurun (kasus harian positif covid-19) nasional, vaksinasi sudah jalan, jadi ini kegiatan harus kita jaga," terang Kukuh.

Kukuh menambahkan saat ini melihat kebangkitan perekonomian di Indonesia. Namun begitu, dia mengingatkan masih ada tantangan yang akan dihadapi seperti mudik yang bisa jadi membuat situasi memburuk lagi.