- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kontak Perkasa -
Fitur Safety Check yang dimiliki Facebook sejatinya
diciptakan untuk menjadi pemberi peringatan awal saat ada bencana atau
teror di suatu daerah ke teman dan keluarga terdekat.
Hanya saja, fitur tersebut kali ini justru menjadi pemicu ketakutan dan kemarahan warga Thailand. Pasalnya, Facebook menciptakan peringatan mengenai ledakan di Bangkok yang dipertanyakan kebenarannya.
Insiden ledakan yang terjadi di Bangkok menurut fitur keamanan Facebook diaktifkan lantaran telah dikonfirmasi oleh 'beberapa sumber'.
Hanya saja, fitur tersebut kali ini justru menjadi pemicu ketakutan dan kemarahan warga Thailand. Pasalnya, Facebook menciptakan peringatan mengenai ledakan di Bangkok yang dipertanyakan kebenarannya.
Insiden ledakan yang terjadi di Bangkok menurut fitur keamanan Facebook diaktifkan lantaran telah dikonfirmasi oleh 'beberapa sumber'.
Pengguna merasa heran lantaran saat membuka laman fitur Safety Check
tidak ada rincian informasi terkait mengenai insiden tersebut. Facebook
justru memberikan informasi mengenai insiden pengeboman yang telah
lampau pada Agustus 2015 lalu dan menewaskan 20 orang.
Warga Thailand merasa berang dan mengkonfirmasi mereka dalam keadaan aman. Facebook pun akhirnya menon aktifkan fitur Safety Check tersebut tepat sejam setelah menuai banyak kritikan dan tuntutan dari netizen di Negeri Gajah Putih tersebut.
Meski merasa lega karena Facebook akhirnya menghapus status yang memicu ketakutan, warga Thailan tetap merasa kecewa dengan kemunculan peringatan palsu tersebut.
Prasit Silhanisong salah satu pengguna Facebook menganggap berita palsu yang dikeluarkan Facebook menghancurkan citra baik Thailand.
"Momen jelang perayaan Tahun Baru ini bisa saja membuat wisatawan batan berkunjung ke Thailand," ungkapnya seraya menuntut Facebook melakukan permintaan maaf secara terbuka.cnnindonesia.com
Warga Thailand merasa berang dan mengkonfirmasi mereka dalam keadaan aman. Facebook pun akhirnya menon aktifkan fitur Safety Check tersebut tepat sejam setelah menuai banyak kritikan dan tuntutan dari netizen di Negeri Gajah Putih tersebut.
Meski merasa lega karena Facebook akhirnya menghapus status yang memicu ketakutan, warga Thailan tetap merasa kecewa dengan kemunculan peringatan palsu tersebut.
Prasit Silhanisong salah satu pengguna Facebook menganggap berita palsu yang dikeluarkan Facebook menghancurkan citra baik Thailand.
"Momen jelang perayaan Tahun Baru ini bisa saja membuat wisatawan batan berkunjung ke Thailand," ungkapnya seraya menuntut Facebook melakukan permintaan maaf secara terbuka.cnnindonesia.com
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya