Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Riset JPMorgan Jadi Pemanis Laju IHSG Hari Ini

Kontak Perkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi memiliki peluang untuk bangkit (rebound) pada perdagangan hari ini, Selasa (17/1), setelah JP Morgan mengerek peringkat saham Indonesia menjadi neutral dari sebelumnya underweight.
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, saham Wall Street tadi malam bergerak datar (sideways) cenderung menguat. Indeks DJIA terkoreksi tipis 0,03 persen pada 19.885,73, sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 0,1 persen, dan 0,48 persen pada 2.274,64 dan 5.574,12.

"Penguatan indeks S&P terutama dipicu saham perbankan menyusul respon atas rilis laba sejumlah emiten bank, seperti JP Morgan, Bank of America, dan PNC Financial mencatatkan yang laba tahun lalu di atas proyeksi sebelumnya," ujarnya dalam risetnya, Selasa (17/1).

Sementara itu, perdagangan saham dalam negeri masih ditutup di zona merah setelah hampir sepanjang perdagangan kemarin IHSG bergerak positif dalam rentang terbatas. IHSG terkoreksi tipis 2,97 poin (0,05 persen) di level 5.270.

Menurut David, kondisi ini imbas dari koreksi yang terjadi di pasar saham Asia terutama dipicu kekhawatiran persiapan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) dan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat berada di Rp13.354 atau melemah 0,34 persen.

"Lalu, saham-saham perbankan menjadi faktor penekan IHSG kemarin," imbuh David.
Namun, David memprediksi, adanya pembalikan arah positif pada perdagangan hari ini didorong oleh hasil riset JP Morgan dan rilis laporan keuangan yang melampaui prediksi. Ia memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.250 dan 5.310.
"IHSG juga ditopang oleh laba sejumlah emiten sektoral yang diperkirakan mencatatkan pertumbuhan laba di atas perkiraan terutama ditopang penguatan rupiah terhadap dolar AS sepanjang 2016 lalu,” terangnya.
Tak sependapat dengan David, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang berpendapat, IHSG masih tetap terkoreksi pada perdagangan hari ini karena jatuhnya harga sejumlah komoditas.
Ia merinci, harga nikel turun 1,82 persen, timah turun 0,57 persen, dan batu bara turun 0,72 persen. Sementara itu, jumlah dana asing yang keluar sejak awal tahun hingga kemarin telah mencapai Rp1,34 triliun.
"Kombinasi jatuhnya harga komoditas dan bursa utama Eropa menjadikan IHSG diprediksi turun terbatas hari ini," tutur Edwin dalam risetnya.
Ia memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.221 dan resisten 5.307. Sementara, nilai tukar rupiah diprediksi bergerak dalam rentang Rp13.255-Rp13.445. cnnindonesia.com