Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Investor Pantau Ekonomi Global, IHSG Diprediksi Melemah


Kontak Perkasa - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif cenderung melemah pada perdagangan hari ini, Senin (20/2). Pelaku pasar diprediksi menunggu kebijakan baru dan pernyataan yang akan dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut analis senior Binaartha Securities Reza Priyambada, IHSG akan lebih dipengaruhi oleh faktor global. Selain kebijakan baru dan pernyataan Donald Trump, data indeks kinerja sektor manufaktur dari beberapa negara dan harga komoditas turut mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini dan sepanjang pekan.

"Jika tidak ada momen spesial, IHSG berpotensi melemah," ungkap Reza, dikutip Senin (20/2).

Sementara itu, laju bursa saham dalam negeri juga akan bergantung dari pergerakan nilai tukar rupah terhadap dolar AS atas sentimen global dan kinerja keuangan emiten sepanjang 2016.

Reza memprediksi, sepanjang pekan ini IHSG berada dalam rentang support 5.315-5.335 dan resisten 5.387-5.425. Prediksi ini dibawah targetnya pekan lalu yakni, support di level 5.350-5.360 dan resisten 5.428-5.450.

Tak jauh berbeda dengan Reza, analis Reliance Securities Lanjar Nafi juga memprediksi IHSG tertekan pada awal pekan ini. Menurutnya, pelaku pasar masih akan menahan diri dalam bertransaksi menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terkait tingkat suku bunga AS.

"Tingkat inflasi di negara-negara Eropa pun ikut menjadi perhatian serta persediaan minyak di AS pada minggu ini," terang Lanjar.

Hari ini, Lanjar meramalkan IHSG bergerak dalam rentang support 5.285 dan resisten 5.400. Menurutnya, pelaku pasar dapat melakukan transaksi pada saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk (BJBR), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Sementara itu, Reza merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PTPP), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Adapun, IHSG pada akhir pekan lalu ditutup melemah 27 poin (0,5 persen) ke level 5.350 setelah bergerak di antara 5.340-5.370. Jika diakumulasi sepanjang pekan, IHSG terkoreksi 0,39 persen.

Kondisi yang berbeda terjadi pada bursa saham Wall Street yang ditutup menguat pada akhir pekan lalu.

Mengutip Reuters, pelaku pasar merespons positif pidato Janet Yellen yang memberi sinyal menaikan suku bunga bulan depan. Selain itu, laju bursa saham Wall Street juga ditopang oleh janji Donald Trump yang akan mengumumkan rencana reformasi pajaknya dalam waktu dekat.

Tercatat, indeks Dow Jones naik 4,28 poin (0,02 persen) ke level 20.624,05, S&P500 menguat 3,94 poin (0,17 poin) ke level 2.315,16, dan Nasdaq Composite menanjak 23,68 poin (0,41 persen) ke level 5.838,58

PT KONTAK PERKASA FUTURES