Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

PT Kontak Perkasa | Jasa Marga Sanggah Pesan Viral Soal Dugaan Penipuan Top Up e-Toll Card

Jasa Marga Sanggah Pesan Viral Soal Dugaan Penipuan Top Up e-Toll Card













kontak perkasa Beredar viral kabar seorang pengemudi bernama Yohan yang mengaku ditipu petugas gerbang tol Pondok Ranji. Dia mengaku melakukan top-up e-toll card Bank Mandiri sebesar Rp 200.000 namun tidak masuk ke dalam saldo kartunya.
Berikut pesan viral yang dimaksud:
Bapak/Ibu dan Saudara/Saudari yang terkasih.. Ijinkan saya menceritakan pengalaman pribadi saya melakukan top up saldo e-toll card di gerbang toll Pondok Ranji arah ke Jakarta.
Pada hari ini, Rabu 2 Agustus 2017 sekitar jam 11:09 WIB, sy dan ibu sy berkendara dari arah Bintaro XChange menuju Jakarta melalui gerbang toll Pondok Ranji. Kami melakukan top up e-toll card Bank Mandiri di gerbang toll Pondok Ranji (gerbang no 28) sebesar Rp. 200.000,- Setelah menerima bukti top up dan bukti bayar gerbang toll (dipotong Rp. 12.500,-) kami langsung tancap gas dan keluar di pintu keluar meruya (bukan gerbang toll).
Setelah urusan kami selesai, kami masuk kembali ke jalan toll melalui gerbang toll meruya. Kami masuk melalui gerbang toll otomatis (GTO) dan tap kartu e-toll kami. Sy dan Ibu saya kaget karena melihat saldo e-toll kami hanya Rp. 32.200,-. Setelah itu kami keluar di gerbang toll Pondok Randji arah Serpong pada jam 13:12 WIB melalui GTO dan kami kembali kaget krn sisa saldo e-toll card kami hanya Rp. 29.200,- Disini kami langsung menduga bahwa kartu e-toll Bank Mandiri kami tidak di top-up dgn benar oleh petugas gerbang toll Pondok Ranji.

Setelah keluar gerbang toll kami langsung ke Alfa Midi unt melakukan pengecekan terhadap mutasi kartu e-toll Bank Mandiri kami. Ternyata benar, dari bukti yg ada tidak ada transaksi top up Rp 200.000,- pd hari ini. Kami merasa telah dicurangi dang akhirnya kami memutuskan unt kembali ke gerbang toll Pondok Ranji arah Jakarta.
Sy langsung menemui petugas jaga yg ada di pinggir gerbang toll dan menyampaikan keluhan sy. Dari keterangan Bapak Agus, salah seorang koordinator petugas jalan toll setempat, anak buahnya telah melakuka hal yg benar karena melakukan top up Rp 200.000,- ke nomor kartu e-toll: 6032.9810.1440.8280. Dia mengatakan bahwa kartu e-toll yg sy pny adl kartu dgn nomor yg beda yaitu: 6032.9810.3193.1561. Pak Agus secara tidak langsung menuduh sy pny kartu e-toll yg lain, krn data di dia sdh ada record top up dgn nominal Rp 200.000,- sesuai dgn bukti yg sy bawa.
Sy katakan kepada Pak Agus, sy menyadari nomor kartu e-toll yg sy punya dgn bukti top up dan data di komputer yg ditampilkan itu berbeda. Dan disitulah masalahnya. Krn sejak dari gerbang toll itu sy tidak pernah berinteraksi dgn petugas toll di gerbang toll meruya dan gerbang toll pondok ranji krn sy melalui GTO. Pak Agus menduga petugas di gerbang toll yg lain yg menukar kartu e-toll sy. Itu jelas tidak mungkin.
Lalu sy dan ibu saya dihadapkan pada pimpinan pak Agus yaitu pak Firman. Setelah menjelaskan kronologis, kami diperbolehkan melihat CCTV yg berada di dlm ruangan petugas gerbang toll. Pak Firman mengatakan bahwa hanya dirinya sendiri yg mengetahui posisi CCTV tsb. Dalam hati dan logika sy mengatakan bahwa pak Firman sebagai pimpinan terlibat dalam kecurangan ini.
Setelah kami lihat dengan seksama ternyata semua orang yang melakukan top up e-toll card di gerbang toll 28 Pondok Ranji telah ditipu oleh OKNUM petugas Jasa Marga tersebut. Uang yg diberikan oleh pengendara mobil tidak dimasukan ke dalam Kotak Uang yg ada di depan perut petugas. Tapi uang tersebut ditaruh di sebelah kiri di area yg tidak terlihat oleh CCTV. Begitupula dgn kartu yg di tap unt di top up, proses tersebut tidak terlihat krn CCTV tidak mengcover area tersebut.
Setelah kami melihat hal tsb dan spontan mengatakannya di depan Pak Firman, Pak Firman lgs menawarkan unt mengganti uang kami dgn uang pribadinya. Dari yg awalnya Pak Agus dan Pak Firman ngotot dan menekan kami (bahwa tidak terjadi kecurangan), langsung berubah seperti org yg ketakutan.
Bapak/Ibu yg terkasih, coba bayangkan dalam 1 jam ada berapa mobil yg melakukan top up di satu gerbang toll. Dan dari setiap top up, ada brp bny uang yg di KORUPSI oleh oknum Jasa Marga. Dalam hitungan sy satu hari bisa mencapai puluhan juta uang pengendara mobil yg di KORUPSI oleh oknum petugas jalan toll.
Semoga Bapak/Ibu lebih hati-hati bila melakukan top up e-toll card di gerbang toll.
Semoga kejadian ini menjadi perhatian bagi Bapak Presiden dan Pejabat terkait karena sebentar lagi pemerintah berencana membuat semua gerbang toll menjadi GTO. Terima kasih.