Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | Rusia Hancurkan Senjata Kimia Terakhirnya

Rusia Hancurkan Senjata Kimia Terakhirnya


Kontak Perkasa - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan penghancuran senjata kimia terakhir yang dipunyai negaranya.

Dia menyebut hal ini sebagai 'peristiwa bersejarah' dan sebuah langkah untuk membuat dunia lebih

seimbang dan aman.

"Hari ini amunisi kimia terakhir dari stok senjata kimia Rusia akan hancur," kata Putin dalam sambutan

di televisi seperti dilansir AFP, Kamis (28/9/2017).

"Ini benar-benar peristiwa bersejarah, yang merupakan jumlah besar yang kita warisi dari masa Uni Soviet

yang cukup (seperti yang diyakini oleh para ahli) untuk menghancurkan semua makhluk hidup beberapa

kali," sambungnya.

Penghancuran senjata itu dilakukan di fasilitas penghancuran senjata kimia Kizner di wilayah Udmurt.

Enam fasilitas penghancuran telah ditutup antara tahun 2005 sampai 2015.

Dalam pidato tersebut, Putin menyebut Amerika Serikat tak mematuhi tugas internasionalnya secara penuh.

Sebab, AS tak melakukan hal serupa.

"(AS) sayangnya tidak melaksanakan kewajibannya untuk menghancurkan senjata kimia," ujarnya.

Putin menilai alasan AS menunda penghancuran senjata kimia karena kekurangan dana sebagai hal yang aneh.

Dia berharap AS melakukan hal serupa sebagaimana kesepakatan yang telah dibuat.

"Kami mengharapkan AS untuk melaksanakan semua kewajibannya yang telah diambilnya sendiri sebagai bagian

dari perjanjian internasional seperti yang dilakukan negara lain," tambah Putin.

Organisasi Pencegahan Senjata Kimia (OPCW), memuji Rusia karena tetap berpegang pada kewajiban

internasionalnya. Langkah ini disebut sebagai 'tonggak utama' yang membebaskan Rusia dari sisa-sisa

Perang Dingin.

"Penyelesaian penghancuran program senjata kimia Rusia yang diverifikasi merupakan tonggak utama dalam

pencapaian tujuan Konvensi Senjata Kimia," kata Direktur Jenderal OPCW Ahmet Uzumcu.

OPCW menyebut sebanyak 96 persen dari seluruh stok senjata kimia telah dihancurkan.

Rusia dan AS mengumpulkan sejumlah besar senjata kimia selama Perang Dingin. Kedua negara telah sepakat

untuk menghancurkannya setelah bergabung dalam konvensi 1997 pada April 2012.

Washington mengatakan akan menyelesaikan penghancuran senjata pada tahun 2023.

Menurut OPCW, AS sekarang merupakan negara anggota terakhir dari Konvensi Senjata Kimia yang telah

menyatakan bahwa mereka masih memiliki senjata kimia.