Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | Zuckerberg Minta Maaf Karena Facebook Memecah Belah

Zuckerberg Minta Maaf Karena Facebook Memecah Belah

Kontak Perkasa - Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg secara terbuka menyampaikan permohonan maaf jika jejaring sosialnya dianggap memecah belah warga, khususnya di Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikannya melalui status Facebook di akun pribadinya, menandai akhir perayaan Yom Kippur, yang diperingati sebagai hari penebusan dosa umat Yahudi pada Sabtu pekan lalu. Zuck memang keturunan Yahudi.

"Untuk hasil karya saya yang digunakan untuk memecah belah ketimbang mempersatukan, saya memohon pengampunan. Saya akan berusaha lebih baik lagi," tulis Zuckerberg seperti dikutip dari akun Facebooknya, Senin (2/10/2017).

Dia tidak menyebut isu spesifik dalam pesan tersebut. Meski demikian, mudah dipahami jika ini ada kaitannya dengan Pemilihan Presiden AS 2016. Saat ini, Facebook dan perusahaan teknologi lainnya sedang dalam investigasi di tengah isu tersebut.

Situs besutan Zuckerberg itu akan menyerahkan sebanyak 3.000 iklan politik pada parlemen AS. Iklan itu diduga didanai oleh pihak tertentu di Rusia selama kampanye Pilpres yang memenangkan Trump.

Rusia selama ini memang dicurigai turut membantu Trump menjadi presiden AS melalui aktivitas di dunia cyber. Dugaan ini selalu dibantah Trump, demikian juga oleh otoritas Rusia.

Menjadi bagian dari investigasi anggota parlemen dan Departemen Kehakiman AS, Facebook diminta memberi kesaksian. Namun belum diketahui apakah Zuck yang akan datang dalam kesaksian tersebut, atau eksekutif Facebook lainnya.

Anggota parlemen dan Departemen Kehakiman AS yang sedang menginvestigasi masalah tersebut meminta jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter terbuka dan mau bekerja sama. "Publik berhak mengetahuinya," tutur Adam Schiff, politisi Partai Demokrat.

Trump sendiri memang sering tidak akur dengan Mark Zuckerberg dan kadang berseberangan pendapat. Ada dugaan pula Zuckerberg berniat menantang Trump di Pilpres AS mendatang.