Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | Kereta dan Jalurnya Ini Dianggap Wakaf Semua Muslim

Kereta dan Jalurnya Ini Dianggap Wakaf Semua Muslim

Kontak Perkasa - Yordania masih memakai kereta uap di zaman yang sudah serba canggih. Tak hanya itu, kereta juga jalur peninggalan masa lampau ini diklaim yang wakaf dari semua para muslim.

Melansir BBC Travel, Minggu (22/7/2018), inilah Hedjaz Jordan Railway. Dibuka pada tahun 1908 dari Damaskus, Suriah ke Madinah, Arab Saudi. Ini dikenal pula sebagai Jalur Kereta Api Hejaz, dibangun sebagai alat transportasi Kesultanan Utsmaniyah.

Banyak yang telah berubah dari Jalur Kereta Api Hejaz, tetapi para traveler tetap tertarik menaikinya. Stasiun Kereta Api Hejaz Amman di Yordania adalah salah satu stasiun yang masih aktif namun lokasinya tersembunyi di tengah kota.

Baca juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

Oleh Sultan Abdul Hamid II pada tahun 1900, Rel Kereta Api Hejaz dibangun agar perjalanan Mekah lebih cepat dan aman selama musim haji. Perjalanan sebelumnya bisa berminggu-minggu dengan karavan unta.

Perjalanan haji pada masa dulu dari Damaskus ke Madinah bisa memakan waktu 40 hari dan banyak calon yang meninggal di padang pasir yang kering. Jalur Kereta Api Hejaz memperpendek waktu perjalanannya menjadi 5 hari saja.

Menyoal dana pembuatan Jalur Kereta Api Hejaz, proyek ini dibiayai sepenuhnya oleh urunan dari para warga muslim. Pemasukan negara Ottoman dan juga pajak, tanpa investasi asing sedikitpun. Luar biasa bukan?

Oleh karenanya jalur Kereta Api Hejaz dianggap sebagai aset wakaf. Aset milik semua Muslim.

"Itu tidak dimiliki oleh suatu negara. Itu tidak dimiliki oleh satu orang. Itu dimiliki oleh semua Muslim di dunia," kata Azmi Nalshik, Direktur Jenderal Jordan Hejaz Railways.

"Ini seperti sebuah masjid, itu tidak bisa dijual. Setiap Muslim di dunia -bahkan dari Indonesia atau Malaysia- dapat datang dan mengklaimnya, 'Saya memiliki saham dalam ini'," imbuh dia.

Bagi Sultan Abdul Hamid II, menyatukan dunia Muslim bukan hanya sebuah keharusan spiritual, ia memiliki manfaat pragmatis. Ia ingin menyatukan tidak hanya umat muslim tetapi kekaisarannya walau harus gagal.

Pada tahun 1908, kereta uap pertama dioperasikan dari Damaskus menuju Madinah. Namun pada tahun berikutnya, Sultan Abdul Hamid II digulingkan. Kesultanan Ustmaniyah menjadi kenangan.

Baca juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik

Rute Jalur Kereta Api Hejaz di masa dulu berjalan melalui lima negara saat ini, yakni Turki, Suriah, Yordania, Israel, dan Arab Saudi. Pada masa jayanya, kereta membawa sekitar 300 ribu penumpang per tahun pada 1914 dan berlangsung selama satu dekade karena perang.

Saat ini, lokomotif kereta uap terparkir di stasiun utama kereta api Amman. Museumnya menampilkan tiket dan foto-foto kuno, lentera, dan rel kereta api.

Setelah sekian tahun beberapa bagian Jalur Kereta Api Hejaz dihidupkan kembali. Israel membuka bagian Haifa ke Beit She'an pada tahun 2016. Namun jalur dari Amman ke Damaskus berakhir di tahun 2011.

Di bagian lain Yordania ada dua jalur yang dapat diakses publik hari ini. Pertama, lokomotif uap yang jalurnya membentang di padang pasir Wadi Rum. Satunya lagi kereta api beroperasi mingguan dari Amman ke Stasiun Al Jizah.