Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | 440 Brimob Polda Kalbar Dikirim Bantu Kawal KPU pada 22 Mei

440 Brimob Polda Kalbar Dikirim Bantu Kawal KPU pada 22 Mei 

Kontak Perkasa - Polda Kalimantan Barat kembali mengirim 440 personel gabungan Brigade Mobil (Brimob) dan Direktorat Samapta untuk mengamankan penetapan hasil Pemilu 2019 di gedung KPU, Jakarta, 22 Mei.

"Sehingga totalnya kami mengirim sebanyak 640 personel gabungan untuk membantu pengamanan pelaksanaan pengumuman pleno di KPU Pusat," kata Kapolda Kalbar, Irjen Didi Haryono di Pontianak, Jumat (17/5).

Ia menjelaskan, sebelumnya sebanyak 200 personel Brimob Polda Kalbar yang sudah diberangkatkan guna membantu Polda Metro Jaya dalam pengamanan di sana.

Kapolda Kalbar menyampaikan bahwa ratusan anggota Bawah Kendali Operasi (BKO) ini dikirim atas permintaan Mabes Polri yang membutuhkan tambahan personel dalam rangka pengamanan rapat pleno penetapan akhir pengumuman hasil Pemilu 2019.

Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

"Sebelumnya kami juga mengirimkan personel Brimob sebanyak 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) atau sebanyak 200 personel untuk keperluan yang sama, dan hari ini akan dikirimkan tambahan sebanyak 240 personel dari jajaran Direktorat Samapta dan 200 personel Satuan Brimob," ujarnya.

Ia mengingatkan kepada seluruh personel BKO agar senantiasa terus menjaga profesionalitas dan ikuti instruksi komando dan perintah dari personel yang menerima BKO.

"Jaga nama baik Polda Kalbar yang sudah susah payah kita peroleh dalam mengelola keamanan di Kalbar ini, sehingga kita dipercaya oleh pimpinan di pusat sana untuk menambah kekuatan di Polda Metro Jaya," katanya.

Didi pun berharap semua anggotanya kembali ke Kalbar dengan selamat.

"Selamat bertugas, tetap hati-hati, dan tingkatkan kebersamaan. Berangkat 640 personel, kembali juga harus 640 personel," ujarnya.

Sebelumnya, pihak oposisi terus menggadang-gadang upaya mobilisasi massa maupun people power ke gedung KPU saat pleno penetapan hasil Pemilu 2019 berlangsung. Bahkan, ada sejumlah imbauan di media sosial yang menjurus ke arah kerusuhan jika hasil di KPU tak sesuai harapan kubu tertentu.