Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kontak Perkasa | Mencari Solusi untuk RS Terjebak Ganjil Genap

Mencari Solusi untuk RS Terjebak Ganjil Genap


Kontak Perkasa - Pemberlakuan uji coba ganjil genap di DKI Jakarta masih terus disempurnakan. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mendapat protes lantaran sistem ganjil genap dinilai menghambat masyarakat yang ingin pergi ke rumah sakit. Dalam hal ini, Gubernur DKI Anies Baswedan juga akan berusaha mencari solusinya.

Protes terkait ganjil genap ini salah satunya muncul dari pengendara yang melewati Jalan Pramuka, Jakarta Timur, pada Senin (12/8/2019). Menurut penuturan petugas, ada pengendara yang mengeluh saat ingin pergi ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Ada yang menolak. Ada juga yang menyadari pentingnya pengendalian udara. (Alasan menolak) Ya akses dia memang butuhnya dari lintasannya. Misalnya dari Pemuda dia mau nganter istri ke RSCM. Saya harus lewat mana lagi," kata Kepala Seksi Pengendalian dan Pengawasan Operasi Sudin Perhubungan Jakarta Timur Slamet Dahlan.

Menanggapi keluhan ini, Dishub DKI Jakarta memberikan rute alternatif untuk pengendara yang hendak pergi ke RSCM saat ganjil genap. Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo mencontohkan rute alternatif bagi pengendara dari arah Rawamangun menuju ke RSCM yang berada di Jalan Diponegoro. Jalur tersebut yakni lewat jalan Balap Sepeda ke arah Kayu Putih, lalu ke Jalan Perintis Kemerdekaan menuju Jalan Suprapto lalu ke arah Tugu Tani, masuk ke Cikini arah Jalan Diponegoro.

"Atau nyeberang Jalan Salemba Raya masuk ke Carolus. Kalau yang mau ke kedua rumah sakit tersebut," kata Syafrin di Jalan Pramuka, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik

Selain itu, dia juga mengatakan ada rute alternatif bagi pengendara dari arah Jatinegara yang ingin ke RSCM. Pengendara dari arah Jatinegara yang hendak ke RSCM bisa belok kiri di persimpangan Matraman-Salemba menuju ke Jalan Proklamasi lalu belok kanan ke arah Jalan Diponegoro hingga ke RSCM.

Tak hanya menyediakan rute alternatif, Syafrin juga menjelaskan, Pemprov DKI sudah menyediakan ambulans. Maka jika ada keadaan darurat, warga yang ingin ke RS bisa menggunakan ambulans.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah secara masif menyediakan ambulans. Jadi bagi masyarakat yang sekiranya perlu pelayanan gawat darurat silakan menghubungi layanan kami 112 dan langsung dilayani oleh petugas-petugas atau pun operator ambulans kami dengan baik," ujarnya.

Syafrin pun mengatakan kendaraan pribadi untuk mengantar orang dalam keadaan darurat menuju rumah sakit boleh melintas di area ganjil genap meski pelatnya tak sesuai. Syaratnya, kendaraan pribadi tersebut harus dikawal kepolisian.

"Sepanjang ada pengawalan dari kepolisian itu diperbolehkan. Karena itu masuk dalam kategori kendaraan tertentu dengan tujuan khusus," imbuhnya.

Sementara itu, Anies juga memahami soal keluhan warga yang kerepotan mengakses jalan ke RS. Dia mengatakan akan mempertimbangkan hal ini.

"Tapi banyak kebutuhan, kepentingan masyarakat yang harus dipertimbangkan, misalnya ada 1 ruas jalan yang di situ ada 3 rumah sakit nasional itu kita akan pikirkan," ucap Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka selatan, Selasa (13/8/2019).

Dalam hal ini, Anies tak ingin gegabah dalam membuat keputusan. Anies akan berbicara dengan sejumlah pihak guna mencari solusi untuk akses jalan RS di rute ganjil genap.

"Itu kita tidak akan serta merta kemudian membuat kebijakan tanpa memikirkan itu. Itu mengapa peraturan gubernur sebelum dikeluarkan, karena pada fase ini adalah fase uji coba, tapi kalau tidak diselenggarakan uji coba, maka tidak akan mulai. Jadi, kita akan bicara dengan semua pihak, setelah itu selesai, kita akan teruskan," tutur Anies.

Untuk diketahui, beberapa kota di negara lain punya cara utuk menyelesaikan permasalahan akses jalan RS di area ganjil genap. Seperti dilansir BBC, di New Delhi, India, pengendara yang ingin ke rumah sakit, ada pengecualian.

Ambulans diperbolehkan lewat pada jalur ganjil genap. Selain itu, mereka yang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk perawatan darurat juga diizinkan untuk pergi jika mereka dapat membuktikan keadaan darurat tersebut. Terlepas apakah si pengendara berbohong atau tidak. Sedangkan di Paris, Perancis, mengutip Independent UK, untuk akses ke rumah sakit ada juga pengecualian untuk kendaraan darurat.