Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

MotoGP Thailand Bikin Orang Buriram Kaya Mendadak

MotoGP Thailand Bikin Orang Buriram Kaya Mendadak

Kontak Perkasa Futures - Tanpa 'booming' di sejumlah event olahraga internasional, Buriram tampaknya bukan apa-apa. Salah satu yang paling kentara adalah gelaran MotoGP 2019.

Ini merupakan kali kedua bagi Buriram menjadi tuan rumah gelaran balap motor skala dunia tersebut. Direktur Sirkuit Internasional Buriram, Tanaisiri Chanvitayarom, sempat mengklaim ajang-ajang olahraga seperti MotoGP memberikan dampak positif luar biasa bagi masyarakat Buriram.

Dia bahkan secara gamblang menyebut kisaran jumlah pemasukan Provinsi tersebut usai digelarnya ajang MotoGP seperti pada gelaran pertama tahun lalu.

Baca Juga : Menengok prospek bisnis investasi di tahun politik

"Total biaya penyelenggaraan sekali event [MotoGP] di Buriram, kami mengeluakan uang sekitar 450 juta Baht [setara Rp209 miliar]. Itu sudah keseluruhan termasuk fee, operasional, dan lain-lain."

"Namun, tahun lalu dampak [positif] ekonomi di Buriram dengan gelaran MotoGP [2018] itu sekitar 3 miliar Baht [Rp1,3 triliun]. Jadi itu hampir 10 kali lipatnya dari pengeluaran," kata Tanaisiri kepada CNNIndonesia.com.

Tanaisiri juga menyebut salah satu manfaat yang bisa dirasakan warga Buriram adalah bisnis penginapan selama gelaran MotoGP. Dia mengklaim bahwa tak terhitung jumlahnya para pelaku bisnis hotel, properti, bahkan warga Buriram ikut merasakan manfaat tersebut.

Klaim Tanaisiri rupanya bukan isapan jempol belaka. Salah satu pemilik hostel dan home stay di Buriram, Tanakrith, mengatakan MotoGP dan rangkaian event olahraga internasional lainnya membuat banyak sekali warga Buriram semakin berkantong tebal.

Hostel The Moon Boxes yang disewakan Tanakrith terdiri dari enam kamar. Semua kamar sudah penuh diisi para pengunjung mancanegara, sepekan sebelum gelaran MotoGP.

Padahal, hostel miliknya terbilang minimalis. Penginapan tersebut terdiri dari kamar-kamar bekas kontainer tipe 20 dengan luas sekitar 18 meter persegi.

"Untuk hotel dan resor saja di Kota Buriram mungkin total ada 5.000 kamar. Semua sudah penuh sepekan sebelum event MotoGP. Sementara home stay di rumah-rumah warga mungkin lebih sedikit sekitar 2.000 sampai 3.000 kamar, itu juga sudah penuh."

Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik

"Bukan cuma di kota Buriram atau kota-kota lain di Provinsi Buriram. Kota-kota di provinsi tetangga yang jaraknya bisa 100 kilometer juga masih bisa menyewakan home stay mereka," kata Tanakrith bersemangat.

Tanakrith kemudian bercerita perbedaan Buriram sebelum dan sesudah dipenuhi banyak event olahraga skala internasional, salah satunya MotoGP.

"Mungkin, sekitar 10 tahun lalu Buriram masih berstatus provinsi termiskin di Thailand. Kemudian ada 'booming' olahraga. Daerah ini benar-benar meledak. Hotel, resort, hingga hostel dimana-mana," aku Tanakrith.

"Dulu banyak yang kesulitan mencari pekerjaan karena ini dulu hanya daerah pertanian. Kini kami bisa bekerja selain hanya bertani."

Tanakrith salah satunya. Usaha event organizer (EO) yang dikelolanya selalu banyak pesanan. Dari pekerjaannya itu dia kemudian bisa memiliki hostel.

Tanakrith pun mengakui harga-harga di Buriram seperti penginapan, hingga transportasi online pun melonjak tinggi saat gelaran MotoGP.

"Paling terasa adalah kenaikan tarif hotel per malam. Bisa melonjak hingga tiga kali lipat! Itu pun masih terisi penuh."

"Baru saja saya mendapat kontak dari AirBNB [jasa online penghubung penginapan]. Sudah ada yang ingin pesan untuk [gelaran MotoGP] tahun depan. Benar-benar gila!" ujarnya, kemudian tertawa.

Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

Buriram dengan cepat bergeliat menjadi salah satu kota dengan fasilitas lengkap. Meski demikian, ciri rural atau pedesaan dari kota itu masih tersisa.

Hamparan sawah masih mendominasi di daerah yang sejak awal tumbuh dari pertanian. Setiap rumah ke rumah lain yang semuanya sudah berasitektur modern jaraknya cukup jauh. Sebab, satu rumah biasanya memiliki hektaran sawah.