Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Kena Pemakzulan, Donald Trump 'Pecahkan Rekor' Twitter

Kena Pemakzulan, Donald Trump 'Pecahkan Rekor' Twitter

PT KP Press - Donald Trump belakangan begitu aktif di Twitter, media sosial favoritnya. Akun @realDonaldTrump tak henti-hentinya melontarkan beragam tweet dengan tema besar, bahwa dia tidak pantas dimakzulkan dan akan tetap menjabat presiden Amerika Serikat.

Dikutip detikINET dari Guardian, pada 12 Desember 2019, Trump disebut memecahkan rekor pribadinya soal jumlah kicauan ataupun retweet yang ia posting. Ia tercatat memposting 123 kali hari itu, pada saat proses menuju voting pemakzulan berlangsung.

"Tidak fair saya dimakzulkan saat saya tidak melakukan kesalahan apapun. Sayap kiri radikal, Demokrat yang tak melakukan apapun, telah menjadi partai kebencian. Mereka begitu buruk bagi negara kita," tulisnya dengan berapi-api.

Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

"Bagaimana bisa Anda dimakzulkan ketika tidak ada kesalahan, menciptakan ekonomi terbaik dalam sejarah negara kita, membangun ulang militer, menciptakan pekerjaan dan jauh lebih banyak lagi. Gila bukan?" tambahnya di tweet yang lain.

Selain soal pemakzulan, ada pula tweet Trump yang mengkritik remaja aktivis perubahan iklim, Greta Thunberg. Menurut Trump, Greta seharusnya mengendalikan kemarahannya dan menonton film saja.

Menanggapi kemarahan Trump di medsos, juru bicara Gedung Puthi Jud Deere menyatakan bahwa Trump memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dengan rakyat.

"Penggunaan teknologi untuk berkomunikasi langsung dengan rakyat Amerika seharusnya dipuji, bukannya dikritik. Media seharusnya fokus saja dengan prestasi Trump, tidak terobsesi soal seberapa banyak tweet-nya," sebut dia.

Kini setelah positif dimakzulkan DPR AS, Trump tampaknya makin reaktif. Tweet terus mengalir di akunnya dengan sebagian besar berisi retweet berita atau perkataan politisi yang membelanya.