Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Jembatan Lengkung LRT Kuningan Diuji Pakai & Gempa Besar Dunia

Jembatan Lengkung LRT Kuningan Diuji Pakai & Gempa Besar Dunia

PT Kontak Perkasa - Jembatan lengkung bentang panjang (longspan) di Kuningan pada proyek LRT Jabodebek menuai banyak apresiasi. Bukan hanya karena desainnya yang mampu memecahkan kerumitan konstruksi tapi juga lolos analisis ketahanan gempa.

Arvila Delitriana, insinyur yang membuat jembatan itu menjelaskan, jembatan ini telah melalui analisis tinggi terhadap riwayat gempa. Analis ini dilakukan tidak sembarangan, lantaran kontruksinya yang juga khusus atau bersifat irregular.

"Jadi kebetulan kalau kaitannya dengan gempa, Jakarta ini daerah yang cukup berisiko. Kebetulan lagi struktur ini memiliki sifat irregular atau khusus," ujarnya di gedung BPPT, Jakarta, Senin (6/1/2020).

Longspan LRT di Kuningan ini menurut panduan desain jembatan global, AASHTO LRFD merupakan kategori khusus. Lantaran memiliki 3 bentang dan geometri yang tidak teratur (irregular) akibat radius lengkung yang kecil, sehingga perbandingan kekakuan antar kolom jembatan di luar batas yang ditentukan.

Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik

Dengan begitu, perlu dilakukan analisis tingkat tinggi dengan non linier time history analysis. Tujuannya untuk menstimulasikan perilaku struktur jembatan saat terjadi gempa.

Ada 7 riwayat gempa yang dilakukan dalam analisis ini yang semuanya merupakan gempa yang cukup besar. Di antaranya gempa Big Bear di Los Angeles, gempa Chile, gempa Livermore, gempa michoacan di Meksiko, gempa Miyagi di Jepang, gempa Sumatera Selatan dan gempa Tohoku, Jepang.

"Jadi dalam desain gempa tidak bisa digunakan desain gempa yang regular. Artinya ketahanan struktur ini tahan gempa dengan cara yang rumit dengan cara yang sesuai dengan kaidah-kaidah," ucap Dina.

Hasil analisa 7 riwayat gempa terhadap longspan LRT Kuningan itu menunjukkan nilai performa struktur life safety. Artinya jembatan ini aman terhadap gempa yang mungkin terjadi.