Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

MRT Fase II Dibangun Maret

MRT Fase II Dibangun Maret

PT Kontak Perkasa - Proyek Moda Raya Terpadu (MRT) fase II akan segera dimulai, menyambungkan Bundaran HI menuju Kota. PT MRT Jakarta sendiri sudah melakukan penandatanganan Paket Kontrak dengan konsorsium Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) sebagai kontraktor untuk menggarap fase II paket CP201.

Penandatanganan juga disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dirut PT MRT Jakarta William Syahbandar mengatakan bahwa paket CP201 merupakan pembangunan terowongan dan jalur MRT bawah tanah yang menghubungkan Bundaran HI sampai Harmoni.

"Ini adalah peristiwa penting menandai dimulainya pekerjaan konstruksi pembangunan terowongan dan stasiun bawah tanah dari Bundaran HI menuju ke Kota sepanjang 2,8 km. Dimulai dengan pembangunan terowongan dari Bundaran HI ke Harmoni," ungkap William di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).

Masih di paket CP201, William juga mengatakan bahwa paket ini akan membangun dua stasiun, yaitu Stasiun Thamrin dan Monas.

"Kontak CP201 melingkupi pekerjaan pembangunan dua stasiun bawah tanah yaitu stasiun Thamrin dan stasiun Monas," kata William.

William mengatakan proyek CP201 akan memakan biaya Rp 4,5 triliun dari total biaya fase II sebesar Rp 22,5 triliun. Kontrak CP201 akan dikerjakan oleh konsorsium SAJV

"Untuk CP201 itu biayanya Rp 4,5 triliun. Itu didapatkan dari dana MRT pinjaman Jepang. Totalnya Rp 22,5 triliun yang disiapkan, tapi kita belum tahu perjalanannya," ungkap William.

Targetnya, pembangunan akan dimulai bulan Maret dan selesai Desember 2024 paket ini akan selesai dibangun. Untuk terowongannya sendiri panjangnya 2,8 km dari Bundaran HI ke Harmoni.

"Pembangunan terowongan ini sepanjang 2,8 km dari HI ke Harmoni. Dengan target penyelesaian proyek Desember 2024," ungkap William.

Baca Juga : Bitcoin 'Bikin Sakit', Lebih Baik Pilih Emas

MRT Jakarta sendiri mengaku bahwa pembangunan MRT Fase II akan lebih sulit daripada Fase I. Apa saja masalahnya?

Direktur Konstruksi MRT Silvia Halim menjelaskan beragam masalah teknis menjadi tantangan untuk proyek yang menghubungkan MRT di Bundaran HI menuju Kota ini. Mulai dari kondisi tanah yang lebih lunak hingga berbagai bangunan tua dan cagar budaya.

"Paling tidak 58 bulan, karena memang ada tantangan teknis yang berbeda dari fase satu. Contohnya seperti kondisi tanah yang lebih lunak di Jakarta Utara. Kemudian berbagai bangunan tua dan cagar budaya," ungkap Silvia.

Proyek yang melewati Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk ini juga mengalami rintangan dengan adanya Kali Ciliwung.