Indeks Saham Tokyo Dibuka Lebih Rendah

Eksekutif Colonial Pipeline Terpojok oleh Serangan Siber

Eksekutif Colonial Pipeline Terpojok oleh Serangan Siber

Kontak Perkasa Futures - Eksekutif puncak operator pipa bahan bakar terbesar di Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada anggota Kongres bahwa mereka tidak punya pilihan selain membayar peretas setelah serangan siber menutup operasinya di wilayah Pantai Timur AS.

Dalam kesaksian di hadapan Komisi Keamanan Dalam Negeri dan Urusan Pemerintahan Senat, Selasa (8/6), Kepala Eksekutif Colonial Pipeline Joseph Blount memutuskan untuk setuju membayar jaringan DarkSide yang berbasis di Rusia sekitar $5 juta guna meminimalkan kemungkinan penundaan pengiriman bahan bakar yang berpotensi membawa bencana.

"Saya mengetahui betapa pentingnya saluran pipa kami bagi negara, dan saya mengutamakan kepentingan negara. Itu adalah keputusan tersulit yang saya buat dalam 39 tahun karier saya dalam industri energi. Kami berkeinginan untuk fokus memulihkan operasi pipa. Saya yakin sepenuh hati bahwa itu adalah pilihan yang tepat," kata Blount.

Serangan ransomeware atau serangan siber yang meminta uang tebusan oleh DarkSide pada 7 Mei terhadap Colonial Pipeline menyebabkan kelangkaan bahan bakar dan pembelian panik di seluruh bagian AS, mendorong harga lebih mahal karena pengemudi mencari pompa bensin yang tidak kehabisan bahan bakar.

Penegak hukum AS, termasuk pakar dunia maya di Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI), secara rutin memperingatkan perusahaan agar tidak membayar uang tebusan kepada peretas. Namun, Blount mengatakan meskipun perusahaan itu berhubungan dengan FBI, ia merasa membayar DarkSide adalah pilihan yang paling bijaksana.

"Kami memahami bahwa keputusan itu sepenuhnya ada pada kami sebagai perusahaan swasta," katanya kepada anggota parlemen.

"Mempertimbangkan dampak dari kemungkinan tidak memulihkan kembali saluran pipa secepat mungkin, saya memilih membayar uang tebusan."

 Baca Juga : Ini Investasi yang menarik di Tahun Politik

Blount mengatakan Colonial tidak berhubungan langsung dengan DarkSide melainkan menyewa ahli hukum dan perunding untuk bertindak sebagai perantara. Pembayaran dikirim pada 8 Mei ke jaringan peretas itu dalam bentuk mata uang kripto bitcoin.

Sebagai imbalannya, DarkSide memberi Colonial kunci dekripsi yang membantu perusahaan mengakses kembali sistemnya dan akhirnya melanjutkan operasi, kata Blount sambil mengatakan bahwa beberapa sistem baru saja kembali berfungsi.

Kesaksian Blount disampaikan hanya sehari setelah Departemen Kehakiman AS dan FBI mengumumkan bahwa mereka berhasil melacak uang tebusan itu dan menyita sebagian besar bitcoin, yang bernilai sekitar $2,3 juta.

Sumber: VOA